Senin, 30 Maret 2009 | 16:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Dari 36 plasma nutfah unggas lokal Indonesia, 80 persen di antaranya sudah hampir punah. Padahal, Indonesia merupakan negara yang memiliki plasma nutfah unggas lokal paling banyak di dunia.
Ketua Kelompok Peternak Unggas Lokal Indonesia Ade M Zulkarnain, Minggu (29/3) di Sukabumi, mengatakan, sudah ada beberapa jenis unggas lokal Indonesia yang punah. Dua jenis plasma nutfah unggas lokal yang teridentifikasi punah adalah ayam ciparage dan jantur asal Jawa Barat.
"Jika tak ada penanganan serius, kepunahan jenis lainnya tinggal menunggu waktu," katanya. Ayam sentul dengan plasma nutfah murni berasal dari Ciamis, Jabar, kini populasinya tak lebih dari 200 ekor.
Begitu pun ayam kedu putih asal Magelang dan sekitarnya populasinya tinggal 300 ekor. Sementara itu, ayam tukong asal Kalimantan bahkan sudah sulit ditemukan. (AHA)
Headline Judul : |